Bismillah,
Al-Qur’an dan As Sunnah yang shahih dari Rasullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menunjukkan bahwa roh orang yang sudah meninggal dunia akan tetap hidup setelah kematian jasad. Diantara yang menunjukkan hal tersebut adalah firman Allah.
اللهُ يَتَوَفَّى اْلأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ اْلأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى
"Allah memegang jiwa (roh seseorang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (seseorang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Ia tahan jiwa (roh orang) yang telah ia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan lagi jiwa (roh) yang lain sampai waktu yang ditentukan" [QS. Az-Zumar 42]
Al-Qur’an dan As Sunnah yang shahih dari Rasullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menunjukkan bahwa roh orang yang sudah meninggal dunia akan tetap hidup setelah kematian jasad. Diantara yang menunjukkan hal tersebut adalah firman Allah.
اللهُ يَتَوَفَّى اْلأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ اْلأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى
"Allah memegang jiwa (roh seseorang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (seseorang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Ia tahan jiwa (roh orang) yang telah ia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan lagi jiwa (roh) yang lain sampai waktu yang ditentukan" [QS. Az-Zumar 42]
Ada riwayat yang shahih, bahwa pada
perang Badar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk
mengurus 24 orang bangkai pemuka Quraisy , mereka dilemparkan kedalam
sebuah sumur busuk yang ada di Badar. Manakala beliau sudah mengalahkan
kaum (Musyrikin Quraisy), beliau tinggal di tanah Badar yang menjadi
lengang selama 3 malam. Setelelah beliau berada di sana pada hari yang
ketiga, beliau memerintahkan untuk mempersiapkan binatang
tungganngannya, lalu dipasang dan dikuatkanlah pelananya. Kemudian
beliau berjalan diiringi oleh para shahabatnya. Para shahabat berkata,
“kami tidak melihat beliau beranjak kecuali dengan maksud memenuhi
sebagian kebutuhannya. Sampai akhirnya beliau berdiri di sisi bibir
sumur, kemudian beliau memanggil bangkai-bangkai pembesar kafir Quraisy
(yang terkubur di dalam sumur) tersebut dengan menyebutkan nama-nama
mereka dan nama bapak-bapak mereka, “Wahai Fulan bin fulan, Wahai Fulan
bin fulan, Bukankah kalian akan senang jika kalian mentaati Allah dan
rasulNya? Sesungguhnya kami benar-benar telah mendapatkan apa yang telah
dijanjikan oleh Rabb kami. Bukankah kalian juga telah benar-benar
mendapatkan apa yang dijanjikan oleh Rabb kalian.” Umar berkata, “Wahai
Rasulullah kenapa anda berbicara dengan jasad-jasad yang tidak memiliki
roh ?” Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “Demi Dzat
yang jiwa Muhammad ada di tanganNya, kalian tidak lebih baik
pendengarannya terhadap apa yang aku katakan dibanding mereka, hanya
saja mereka tidak mampu menjawab” [HR. Bukhari, Kitab al-Maghazi,
no.3976. Fathul Bari VII/300-301]
Juga terdapat riwayat yang
shahih dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa mayit bisa
mendengar suara sandal (sepatu) orang-orang yang mengantarnya ketika
mereka meninggalkan (kuburan)nya.
Imam Al Allamah Ibnul Qayyim
rahimahullah berkata, “Kaum salaf telah bersepakat atas hal ini. Atsar
dari mereka sudah mutawatir bahwa mayit mengetahui jika ada orang yang
menziarahinya dan merasa bahagia dengan ziarah tersebut”.
Selanjutnya Ibnul Qayyim menukil perkataan Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu dalam menafsirkan firman Allah.
اللهُ
يَتَوَفَّى اْلأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي
مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ
اْلأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى
"Allah memegang jiwa (roh
seseorang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (seseorang) yang belum
mati di waktu tidurnya ; maka Ia tahan jiwa (roh orang) yang telah ia
tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan lagi jiwa (roh) yang lain sampai
waktu yang ditentukan". [QS. Az-Zumar 42}
“Telah sampai kepadaku
bahwasanya roh orang-orang yang masih hidup dan yang sudah mati bisa
bertemu didalam tidur (mimpi-red) kemudian mereka saling bertanya, lalu
Allah menahan roh orang yang sudah mati dan mengembalikan roh orang yang
masih hidup ke jasadnya.”
Kemudian Ibnul Qayyim berkata,
“Sungguh pertemuan antara roh orang-orang yang masih hidup dengan roh
orang-orang yang sudah meninggal menunjukkan bahwa orang yang masih
hidup bisa melihat orang yang sudah meninggal dalam mimpinya dan
menanyainya hingga orang yang sudah mati menceritakan apa yang tidak
diketahui oleh yang masih hidup. Atas dasar inilah terkadang berita
orang yang hidup (tentang keadaan orang yang sudah mati) bisa pas sesuai
dengan kenyataan.”
Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar